Panjat Tebing Dunia 2025: Jadwal & Hasil

Tahun ini menjadi saksi sejarah gemilang bagi atlet Indonesia di kancah internasional. Tim nasional berhasil menorehkan prestasi luar biasa di tiga lokasi berbeda: Krakow, Denver, dan Bali. Di ajang bergengsi ini, mereka membawa pulang total 5 emas, 1 perak, dan 2 perunggu – bukti nyata dedikasi dan kerja keras.
Kiromal Katibin mencuri perhatian dengan catatan waktu fenomenal 4,81 detik di Bali. Tidak kalah membanggakan, Kadek Adi Asih menyumbangkan medali perunggu dengan performa konsisten. Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan utama di nomor speed.
Serangkaian kompetisi internasional ini tidak hanya tentang kemenangan, tapi juga persiapan menuju Olimpiade 2028. Federasi Panjat Tebing Indonesia terus memberikan dukungan penuh untuk meningkatkan kualitas atlet. Setiap momen pertandingan menjadi ajang pembuktian bahwa bakat lokal mampu bersaing di tingkat global.
Dari Polandia hingga Amerika Serikat, semangat Merah Putih selalu berkibar. Para atlet seperti Desak Made Rita dan Raharjati Nursamsa menunjukkan bahwa kerja tim dan tekad kuat adalah kunci kesuksesan. Inilah babak baru yang membawa harapan besar untuk masa depan olahraga nasional.
Sorotan: Panjat Tebing Dunia 2025
Pesta olahraga vertikal tahun ini menghadirkan drama kompetisi yang tak terlupakan. Tiga lokasi berbeda menjadi saksi torehan prestasi atlet Indonesia, mulai dari kemenangan gemilang hingga momen haru yang menyentuh hati.
Jadwal dan Hasil Utama dari Kompetisi
Tanggal | Lokasi | Medali | Keterangan |
---|---|---|---|
3 Mei 2025 | Bali | 2 Emas | Kadek Adi Asih (perunggu) & Kiromal Katibin (emas) |
1 Juni 2025 | Denver | 1 Emas | Cuaca ekstrem menghentikan final – kemenangan berdasarkan kualifikasi |
6 Juli 2025 | Krakow | 2 Emas, 1 Perak | Final All Indonesian pertama dalam sejarah |
Momen Emosional dan Rekor Baru di Lintasan Speed
Desak Made Rita Kusuma Dewi mencuri perhatian dengan torehan waktu 6,27 detik. “Ini bukti kerja keras selama 3 tahun terakhir,” ujarnya sambil berpelukan dengan rival sekaligus sahabat, Emma Hunt.
Di nomor putra, duel Raharjati Nursamsa vs Kiromal Katibin menjadi pertarungan bersejarah. Keduanya menunjukkan kecepatan luar biasa, selisih waktu hanya 0,03 detik! Disiplin speed memang menjadi andalan tim nasional sepanjang seri kompetisi.
“Final antar-atlet satu negara ini membuktikan kualitas pelatihan kita setara internasional”
Duel dan Prestasi Atlet di Ajang Internasional
Gemuruh sorak penonton menyambut momen bersejarah dalam dunia olahraga vertikal. Para pemanah tebing tanah air kembali menunjukkan taringnya melalui serangkaian penampilan spektakuler.
Pertandingan Nomor Speed Putri: Kejayaan Desak Made Rita Kusuma Dewi
Desak Made Rita membalas dendam manis atas kekalahan 0,006 detik di Olimpiade Paris 2024. Dengan catatan 6,27 detik, atlet Bali ini mengunci emas sekaligus memecahkan rekor pribadi. “Ini kemenangan untuk semua yang percaya pada mimpi saya,” ujarnya sembari memeluk medali.
Pertandingan Nomor Speed Putra: Sejarah “All Indonesian”
Babak final menjadi saksi duel sengit Raharjati Nursamsa vs Kiromal Katibin. Keduanya saling pukul rekor dengan selisih tipis 0,03 detik! Meski sempat terjatuh, Kiromal tetap meraih perak – bukti mental baja atlet nasional.
Dampak Motivasi Pasca Olimpiade
Kemenangan ini menjadi pembuktian setelah persiapan intensif selama setahun terakhir. Pelatih kepala mengungkapkan: “Regenerasi pemain muda seperti Kadek Adi Asih yang meraih perunggu di Bali menunjukkan masa depan cerita.”
Prestasi tim nasional di tiga benua berbeda menjadi penanda era baru. Dari Krakow hingga Denver, bendera Merah-Putih terus berkibar dengan bangga.
Profil dan Perjalanan Karir Kiromal Katibin
Dari kota kecil di Batang, Jawa Tengah, seorang pemanjat muda mulai menapaki tangga kesuksesan. Kiromal Katibin, yang akrab disapa Kiki, menemukan passion-nya di dinding vertikal saat menyaksikan Pra-PON 2007. Semangatnya tak pernah padam sejak pertama kali memegang tali harness di usia 9 tahun.
Awal Karir dan Prestasi di Kancah Nasional
Karier profesional Kiki dimulai dengan medali perunggu di Kejurnas 2011 Jakarta. Dua tahun berikutnya, ia bersama kakaknya berlatih 6 jam sehari. Dedikasinya terbayar dengan emas berturut-turut di Kejurnas 2016 Bangka dan 2017 Padang – pondasi kuat untuk langkah berikutnya.
Pencapaian Internasional: Dari Salt Lake City ke Denver
Debut globalnya pada 2018 di Chongqing langsung mencetak sejarah. “Emas Asian Youth Championship itu seperti mimpi jadi nyata,” kenangnya. Prestasi ini diikuti seri medali di ajang IFSC: dari perak Bogor 2019 hingga emas Salt Lake City 2022.
Tahun 2025 menjadi puncak gemilang. Di Denver, ia meraih medali emas dengan catatan 4,83 detik meski angin kencang. Tak lama setelahnya, di Bali, Kiki memecahkan rekor pribadi 4,81 detik. Konsistensinya di tiga benua berbeda membuktikan kelasnya sebagai atlet disiplin speed terbaik dunia.
Informasi Jadwal, Tuan Rumah, dan Dukungan Tim
Perhelatan internasional tahun ini menghadirkan tiga lokasi unik dengan tantangan berbeda. Bali menjadi kebanggaan nasional sebagai tuan rumah kompetisi internasional pertama di Asia Tenggara sejak 2019. Peninsula Nusa Dua sukses menyelenggarakan babak 3 Mei dengan partisipasi 31 atlet lokal.
Lokasi Kompetisi: Krakow, Denver, dan Bali
Denver di Amerika Serikat sempat terkendala cuaca ekstrem, namun atlet tetap menunjukkan performa terbaik. Krakow di Polandia menjadi penutup seri dengan partisipasi lengkap 32 negara. Bali mencatatkan sejarah sebagai lokasi pertama di Indonesia yang menyelenggarakan dua edisi kompetisi bergengsi.
Dukungan Federasi dan Persiapan Menuju Olimpiade 2028
Ketua Umum FPTI Yenny Wahid menyatakan: “Kami fokus pada regenerasi atlet muda melalui program khusus.” Kerja sama antar instansi semakin intensif, termasuk pelatihan di ketinggian dan nutrisi spesifik. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menegaskan olahraga ini sebagai prioritas utama menuju Olimpiade Los Angeles.